Jakarta – Agenda Seminar HiSEA2017 dan kongres perdana Perhimpunan Penggiat Pangan dan Nutrasetical (P3FNI) yang akan diselenggarakan pada tanggal 22-24 Maret 2017 sudah mulai dilakukan. Selasa, 5 September 2016 P3FNI melakukan pertemuan dengan PT UBM Pameran Niaga Indonesia (PT UBM Indonesia) dan Asosiasi Pengusaha Suplemen Kesehatan Indonesia (APSKI). Agenda utama pertemuan tersebut adalah membahas acara Seminar Internasional dengan tema “Revitalization and repositioning functional foods and nutraceuticals to obtained essential indicators wellbeing”; acara seminar juga dirangkai dengan kongres perdana P3FNI.
Untuk kedua kalinya PT UBM Indonesia menggandeng P3FNI dalam even tahunan Expo pameran niaga Heath Ingredient South East Asia (HiSEA) 2017, di mana pada tahun 2016 telah diadakan acara serupa dan berjalan dengan sukses (http://www.p3fni.org/drupal/?q=node/6). Seminar ini akan melihatkan berbagai stakeholder dari kalangan pemerintah, industri, akademisi/peneliti, dan asosiasi profesi yang terkait dengan Pangan Fungsional dan Nutrasetikal.
Selain pemaparan materi dari berbagai pembicara utama, dalam agenda seminar ini akan ada sesi presentasi beberapa hasil penelitian tentang pangan funngsional dan nutrasetikal. Pada acara rapat kali ini, Pak Patrick selaku ketua APSKI menyampaikan harapannya agar luaran dari agenda ini adalah terjalinnya komunikasi dan kerjasama yang baik antara pihak pemerintah selaku pemangku kebijakan, pihak peneliti dan pihak industri sebagai pelaku usaha.
Harapan tersebut berupa penelitian-penelitian yang dilakukan oleh akademisi/penggiata diharapkan dapat selaras dengan keinginan industri untuk memajukan pangan fungsional dan nutrasetikal di tanah air. Pernyataan ini segera disambut baik oleh Prof. Hanny selaku ketua formatur P3FNI. Menurut beliau, hal tersebut sejalan dengan cita cita dan harapan P3FNI. Pada sisi lain dukungan pemerintah dalam menyiapkan paket regulasi diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan pangan fungsional yang dapat berdampak terjadinya peningkatan kesehatan masyarakat.
Pada hari ke tiga P3FNI akan melaunching program Bimbingan Teknologi untuk UMK mengenai registrasi dan best practice Pangan Fungsional dan Nutrasetikal. Program ini akan bekerjasama langsung dengan BPOM. Dalam hal ini P3FNI mencoba menjembatani kebutuhan masyarakat dengan pemerintah.
PT UBM Indonesia optimis bahwa agenda kali ini akan lebih semarak dan memberikan dampak positif bagi dunia pangan dan kesehatan pada khususnya. Selain itu serangkaian agenda yang telah dan akan dilakukan oleh P3FNI tentunya diharapkan mampu menjadi semangat baru dalam penyusunan dan pelaksanaan berbagai program kerja P3FNI pasca dilaksanakannya kongres tersebut.