Pada Kamis, 18 Januari 2024 bertempat di ruang Jawa-Bali Kampus Universitas Bakrie, salah seorang anak bangsa kelahiran Sambas, Kalimantan Barat, yang bernama Ardiansyah telah resmi menyandang Jabatan Akademik tertinggi, yaitu Guru Besar, di bidang Kimia dan Biokimia Pangan.
Sidang terbuka pengukuhan Guru Besar berlangsung dengan penuh khidmat dan dihadiri jajaran senat, keluarga dan lebih dari 100 tamu undangan. Pada kesempatan tersebut Ardiansyah menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul “Bekatul (Rice Bran) Sebagai Pilar Pangan Fungsional dan Nutrasetikal”. Dalam orasinya, Prof Ardiansyah menyampaikan bahwa “bekatul adalah hasil samping dari penggilingan padi. Komponen-komponen yang ada pada bekatul seperti γ-orizanol, vitamin E (α-tokoferol dan tokotrienol), asam ferulat, β-sitosterol, stigmasterol, dan kampesterol; komponen-komponen tersebut sangat baik untuk kesehatan. Bekatul kaya akan vitamin B komplek (B1, B2, B3, B5, dan B6), karotenoid, dietary fiber, asam amino, polyphenols, dan mineral. Bekatul juga mengandung minyak poly-unsaturated fat seperti asam linoleat (31-33%) dan asam oleat (37-42%), sehingga minyak bekatul dianggap sebagai minyak sehat”.
Pada kesempatan tersebut, Rektor Universitas Bakrie, Prof. Sofia W Alisjahbana mengapresiasi capaian Prof. Ardi beserta keluarga menjadi guru besar. Beliau menyampaikan, “Hari ini kita mengukuhkan Prof. Ardi, salah satu putra terbaik Universitas Bakrie. Ini merupakan capaian luar biasa yang dapat dijadikan teladan yang memberikan semangat motivasi dan inspirasi pada kita semua,” ujar Prof. Sofia.
Pengukuhan Prof Ardy sebagai Guru Besar mendapat sambutan banyak pihak. Pada sambutannya Prof Aman Wirakartakusumah (Rektor IPMI International Business School, Jakarta sekaligus Dewan Pembina P3FNI), menyampaikan “Prof Ardy adalah seorang Guru Besar yang sangat dedicated dan tekun dalam bidang ilmu dan teknologi pangan terutama dikaitkan dengan pangan fungsional dan nutrasetikal yang juga merupakan pangan yang sangat dicari maupun dibutuhkan sebagai makanan maupun sebagai suplemen. Prof Ardy juga mempunyai jiwa kepemimpinan yang tinggi dalam organisasi profesi “.
Orasi ilmiah ini semakin terasa lengkap dengan hadirnya Ketua Umum dari Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Ir. Adhi S Lukman yang pada sambutannya menyampaikan “Prof Ardy adalah sosok sederhana, tidak ingin menonjol tapi bekerja untuk kemajuan dunia pendidikan dan organisasi yang digelutinya. Ketertarikan Prof Ardy dalam bidang pangan fungsional dan nutrasetikal, tentu akan bermanfaat bagi pengembangan industri makanan minuman, terutama dalam menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat pendapatannya, semakin sadar akan kesehatan dan nilai gizi, dan ini akan menjadi penunjang pembangunan sumber daya unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Acara tersebut juga menjadi semakin spesial karena dukungan dari berbagai industri makanan seperti PT. Indofood Sukses Makmur, PT. Nutrifood Indonesia, Cajuputs, PT. Ajinomoto Indonesia, PT. Niramas Utama Raya, Shaza Food, Hana Bakery, PT. Sanghiang Perkasa, PT. Azaki Food International, hingga Kapal Api Group. Keseriusan Ardiansyah dalam menekuni bidang pangan fungsonal dan nutrasetikal lah yang membawanya senantiasa berkontribusi melakukan penelitian dan pengembangan pangan untuk kesehatan dan kesejaheraan manusia. Hal tersebut juga membawanya mendapatkan amanah sebagai Ketua P3FNI Periode 2023-2026.