Jakarta – Langkah Perhimpunan Penggiat Pangan Fungsional dan Nutrasetikal (P3FNI) untuk memberikan kontribusi nyata bagi dunia pengggiat pangan fungsional dan nutrasetikal dimulai dengan melakukan audiensi dengan Pjajaran pimpinan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Rombongan P3FNI yang dipimpin oleh Ketua Formatur dan beberapa pengurus lainnya diterima oleh Bapak Suratmono selaku Deputi III BPOM beserta jajarannya pada tanggal 21 Juli 2016 pukul 09.00 WIB-selesai. IbuHanny selaku ketua tim formatur P3FNI membuka diskusi dengan pengenalan latar belakang serta fokus kerja P3FNI. Dalam penyampaiannya beliau mengutarakan bahwa organisasi ini memiliki cakupan anggota yang luas dari berbagai elemen penggiat pangan fungsional dan nutrasetikal. Keragaman latar belakang ini diharapkan mampu menjadi peluang dan tantangan dalam memberikan solusi berbagai permasalahan pangan (khususnya pangan fungsional) bagi bangsa ini.
Selanjutnya pihak BPOM menyampaikan beberapa perkembangan dan kendala terkait kebijakan kebijakan pangan yang diberlakukan kepada masyarakat. Hingga saat ini masih banyak masyarakat pelaku industri yang belum mematuhi peraturan yang dikeluarkan oleh BPOM. Hal ini dimungkinkan karena keterbatasan informasi dan pemahaman masyarakat terkait perkembangan peraturan tersebut. Direktur Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan, Bapak Halim Nababan telah menginisiasi program Training Center Online. Progam ini memungkinkan masyarakat dari berbagai penjuru untuk mengakses informasi dan mendapatkan edukasi dengan cepat. Selain itu beliau juga mendorong kemajuan pangan yang memiliki nilai local wisdom dan sebagai identitas geografis.
Melihat tantangan yang cukup besar ini maka perlu kerjasama yang kuat antara organisasi professional beserta lembaga pengampu kebijakan untuk memberikan program nyata kepada masyarakat. Keluaran dari kegiatan audiensi ini diharapkan melahirkan program kerjasama antara pihak P3FNI dan BPOM. Program yang didesain mampu menyentuh permasalahan pangan fungsional dan nutrasetikal yang ada di masyarakat mulai dari edukasi personal, edukasi untuk usaha kecil dan menengah, serta industri besar.